Karangan
ilmiah
Karangan Ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang
berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan
pengetahuan orang lain sebelumnya.
Macam
– macam karangan ilmiah
Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun
oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk
melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit
semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya
lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan
pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu
atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat
Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari
profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan
penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan
berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Sifat
karangan ilmiah
1. Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu
arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran (interprestasi)
sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada batasan (definisi) oprasional pengertian
suatu istilah, konsep, atau variabe.
2. Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3. Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4. Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5. Ditulis dengan bahasa
Indonesia yang baku.
Bentuk karangan ilmiah
Ciri
– ciri karangan ilmiah
Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karangan
non ilmiah
Karangan non ilmiah adalah Karya non-ilmiah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Macam
– macam karangan non ilmiah
Resensi buku
resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang
buku; ulasan buku. Ada pula yang beranggapan bahwa resensi adalah
ulasan/penilaian/ pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film,
atau karya yang lain
Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan
menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang
Novel
Puisi
Puisi didefinisikan menjadi hasil seni sastra yang
penyusunan kata-katanya sesuai syarat tertentu dengan menggunakan sajak, irama
ataupun makna kiasan. Selain itu, Pengertian Puisi merupakan salah satu bentuk
karya sastra yang menggunakan kata-kata, irama dan rima sebagai media penyampaian
untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran penyair, menciptakan ilusi dan
imajinasi serta dapat diubah dalam bentuk bahasa yang memiliki kesan yang
mendalam.
Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam
bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya
menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa,
terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita,
dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan
seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
Ciri
– ciri karangan non ilmiah
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
• Fakta yang disimpulkan subyektif.
• Gaya bahasa konotatif dan populer.
• Tidak memuat hipotesis.
• Penyajian dibarengi dengan sejarah.
• Bersifat imajinatif.
• Situasi didramatisir.
• Bersifat persuasif.
• Tanpa dukungan bukti.
• Fakta yang disimpulkan subyektif.
• Gaya bahasa konotatif dan populer.
• Tidak memuat hipotesis.
• Penyajian dibarengi dengan sejarah.
• Bersifat imajinatif.
• Situasi didramatisir.
• Bersifat persuasif.
• Tanpa dukungan bukti.
Metode
ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau urutan
langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah.
Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran (Almadk ,1939).
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan
langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science
project).
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific
method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah. (wikipedia)
Tujuan
mempelajari metode penulisan ilmiah
1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam
menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip
yang ada.
2. Untuk mengorganisasikan fakta
3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari
penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan
interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang
teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Sikap
ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap
ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan
bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari
informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk
dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan
menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru.
Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan
konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang
dilakukannya.
5) Sikap menghargai karya orang
lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia
mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun
pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Langkah
– langkah penulisan ilmiah
1. Tahap Persiapan
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah;
1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
a. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah;
1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
a. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
Referensi :